Peneliti IPTEK Harus Mampu Menjawab Tantangan Jaman

JAKARTA – Menristekdikti Mohamad Nasir, menyaksikan penandatanganan kesepakatan mengenai pengembangan Galeri Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi. Penandatanganan dilakukan di Istana Wapres, Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat.

Penanda-tanganan Kesepakatan Bersama Pengembangan Galeri IPTEK dan Inovasi yang merupakan kolaborasi kerjasama antara PUSPIPTEK, Kabupaten Tangerang, Sinar Mas Land, PT Bumi Serpong Damai, merupakan bukti nyata bahawa kerjasama lintas sektoral, yang selama ini dikatakan sulit adalah tidak benar. Hari ini suatu momentum bagi kerjasama ABG (Academicians – Business – Government) suatu konsep Triple Helix dengan melibatkan komunitas (society).

Menristekdikti, Mohamad Nasir Mengapresiasi kepada para pihak yang berinisiasi melakukan kerjasama, serta meyakinan bahwa Galeri Iptek dan Inovasi yang dibangun akan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan dan terutama untuk membina generasi muda di Indonesia yang akan menjadi tulang punggung bangsa Indonesia

“Kerjasama ini sangat strategis, karena saat ini masyarakat Indonesia lebih peka dan berhak menanyakan hasil penelitian apa saja yang telah dilakukan oleh para peneliti di kawasan Puspiptek tersebut. Penelitian jangan seperti museum yang bersejarah., peneliti hanya menengok kebelakang, padahal seharusnya peneliti mengantisipasi produk dan teknologi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di masa yang akan datang”, tutur Nasir.

“Pada RPJMN 2015 – 2019, pengembangan Science Technology Park di Indonesia merupakan salah satu program dari Presiden Joko Widodo saat itu. Oleh sebab itu, PUSPIPTEK – bertindak sebagai National STP yang produk-proudk penelitiannya harus mampu menjawab tantangan jaman dan masyarakat”, tutur Nasir.

Dalam perkembangannya, PUSPIPTEK yang telah dididrikan per 1976, oleh Menristek saat itu Prof. BJ Habibie, yang menjadi Presiden RI ke-3, telah mengalami perkembangan, yaitu dengan dibangunnya Technology Business Incubation Center (TBIC) yang merupakan suatu wadah incubator teknologi, sehingga hasil2 penelitian maupun produk inovasi di tampung dalam TBIC, sehingga para peneliti/innovator dapat berkonsentrasi untuk mengkomersialkan produk inovasi tersebut ke skala masal untuk kepentingan produksi.

WapresJusuf Kalla juga memberikan arahan untuk perkembangan Iptek, “riset jangan diartikan dengan “menoleh kebelakang”, tetapi riset harus berorientasi pada masa depan. Konsorium riset ini meupakan kolaborasi yang sangat baik, dan patut dicontoh para pihak lain di Indonesia”.

“Inovasi itu dihasilkan dari RISET, dan riset tersebut dihasilkan dari Edukasi/Pendidikan Tinggi, Inovasi itu juga bisa diartikan dengan arti kata “perubahan”, sesuatu yang tidak rutin atau diulang”, tutur JK.

Rektor Paramadina Prof. Firmansyah, “mengapresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir, Kepala Puspiptek Sri Setiawati, wakil Presiden Jusuf Kalla dan PT SINAR MAS LAND dan PT BSD yang mendukung pembangunan Galeri Iptek dan Inovasi ini, dalam upaya untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan di Indonesia, khususnya di kawasan Tangerang”.

Firmansyah menambahkan “program ini merupakan program pertama “Wisata Iptek”’ yang ada di Kabupaten Tangerang, walaupun PUSPIPTEK telah dibangun sejak dari 1976. Diperlukan sosialisasi ke masyarakat, atas produk-produk Iptek dan Inovasi yang telah dihasilkan oleh para peneliti dan innovator”.

“Kolaborasi ini mendukung program pengembangan Science Technology Park sebagaiman diusung oleh Presiden Joko Widodo pada awal Pemerintahannya”, tutup Firmansyah. (AP)

Read more at https://ristekdikti.go.id/peneliti-iptek-harus-mampu-menjawab-tantangan-jaman/#6q2v8TlgaXRKuOqq.99

Menristekdikti: Dorong Perekonomian Indonesia Siap Masuki Era Disruptif

Semarang – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong perekonomian Indonesia menjadi lebih baik dan lebih siap memasuki era Disruptif.

“Salah satu cirinya adalah penggunaan teknologi informasi. Keberadaan teknologi informasi telah menghapus batas-batas geografi, memacu munculnya cara-cara baru, menghasilkan inovasi-inovasi baru yang tidak terlihat, dan tanpa disadari telah mengubah cara hidup kita, mempengaruhi tatanan hidup kita dan bahkan mengganti sistem yang ada. Inilah yang disebut sebagai era disruptif, dan telah kita rasakan saat-saat ini,” ujar Menristekdikti.

Hal itu disampaikan Menristekdikti pada acara Pengukuhan Muliaman Dharmansyah Hadad sebagai Guru Besar pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro di Gedung Prof. Soedarto Undip, Semarang, Sabtu (13/1).

Menteri Nasir juga mengatakan bahwa sangat tepat Muliaman menjadi profesor di UNDIP, pengalamannya dalam memimpin Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan akan sangat berguna dalam menghadapi transformasi jasa keuangan yang memanfaatkan teknologi informasi.

“Muliaman Darmansyah Hadad ahli dalam tiga bidang sekaligus yaitu bidang perbankan, bidang perencanaan strategis, dan bidang transformasi organisasi,” ujar Nasir.

Menristekdikti berharap Semoga dengan gelar tersebut kontribusi Muliaman di bidang pembangunan semakin baik, terutama di sektor keuangan negara, khususnya asuransi, perbankan, dan jasa keuangan.

“Dengan kehadiran Pak Muliaman Darmansyah Hadad diharapkan dapat memperkuat barisan akademisi kita, dan UNDIP akan lebih cepat menjadi World Class University,” pungkas Nasir.

Pada Kesempatan yang sama, Muliaman Darmansyah Hadad pada pidato nya dengan tema “Stabilitas vs Pertumbuhan: Peranan Sektor Jasa Keuangan dalam Perekonomian dan Tantangannya di Masa Depan” mengatakan dalam suatu perekonomian, sektor jasa keuangan memainkan peran penting sebagai katalisator pertumbuhan, sebagai penyedia dana bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk membiayai beraneka ragam kegiatan ekonomi, serta sebagai tempat bagi masyarakat untuk menabung atau menginvestasikan simpanannya, melindungi diri dari risiko di masa depan, dan mempersiapkan hari tua.

“Seiring dengan perubahan zaman, sektor jasa keuangan juga terus berkembang dengan aset yang terus meningkat, kompleksitas yang semakin tinggi, produk yang kian beragam dengan berbagai manfaat dan risikonya, serta kemajuan teknologi yang demikian pesat,” ujar Muliaman.

Selain itu, Muliaman mengatakan saat ini Indonesia dihadapkan pada kepentingan mendesak agar sektor jasa keuangan dapat memberikan daya dukung yang semakin optimal dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkesinambungan, dan juga merata.

Selain Menristekdikti, acara ini juga dihadiri Ketua dan Anggota BPK, Rektor Undip, para Direksi dan Komisaris Perbankan dan Lembaga Keuangan. (HS)

Read more at https://ristekdikti.go.id/menristekdikti-dorong-perekonomian-indonesia-siap-masuki-era-disruptif/#xtYhIkJ8heAsOtP1.99