Fakultas Hukum Universitas Al Azhar melakasanakan Seminar Regional mengenai Cinta Tanah Air yang dilatar belakangi oleh sejarah perjuangan Indonesia pada tahun 1908 ikrar “ Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia, kami putra- putrid Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia. Kami putra putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Ikrar kesetian kepada RI inilah yang mendorong Himpunan Mahasiswa Prodi Fakultas Hukum melaksanakan Seminar Regional yang dihadiri beberapa kampus dan OSIS SMA di Kota Medan, Bijai, Deli Serdang dan Stabat.
Wakil rektor I Universitas Al-Azhar Medan, Bapak Ir. Ahmad Sofian, M.P mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa fakultas hukum universitas al-azhar yang telah menyelenggarakan seminar fakultas hukum yang bertemakan Meneguhkan Peran Kaum Millenial dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Seminar dalam wujud bela Negara sangat bagus diadakan dan dibudayakan dalam rangka menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI sebagai warga Negara yang baik untuk bisa mewujudkannya persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketua Panitia Kegiatan, Fahrizal S.Siagian menjelaskan bahwa Seminar fakultas hukum universitas al-azhar merupakan seminar yang dilator belakangi oleh rasa cinta terhadap tanah air. Seminar Fakultas hukum universitas al-azhar medan yang bertemakan “Meneguhkan peran kaum millennial dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI”. Bangsa ini merupakan bangsa yang besar, jadi butuh persatuan dan kesatuan untuk menjaganya.
Ketua Ikatan Mahasiswa Hukum Universitas Al Azhar, Khairul Azmi Saragih menyampaikan sangat penting kegiatan ini terus diadakan agar membudayakan rasa bela Negara dan tanggung jawab terhadap bangsa dan Negara. Azmi juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini.
Narasumber 1 Letkol Kav. Munzir Ilyas, S.H.,M.H, Staf Kemhan Provinsi Sumut Kemenhan Provinsi Sumut mengatakan, belajar dan berjuang yang baik itu bukan berarti harus perang, akan tetapi dengan pendidikan sebagai contoh wawasan kebangsaan.Wawasan kebangsaan adalah cara pandang dari bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkarannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional ( TAP MPRS TAHUN 1993). Menurut beliau “ Setiap Insan pasti memiliki cara pandang yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama untuk mencapai kebaikan bersama. Bangsa Indonesia merupakan bangsa majemu yang merupakan kekayaan endemic sebagai inventaris yang harus dijaga dirawat dan dipelihara. Indonesia memiliki luas wilayah 1.919.440 km2. Dengan jumlah pulau lebih dari 17.850 pulau sekitar 6 ribu pulau berpenghuni. Indonesia terletak diantara 2 samudera dan 2 benua, yaitu samudera hindia dan samudera pasifik, serta benua asia dan benua Australia. Bangsa Indonesia berbatasan dengan 10 negara tetangga. Tentu bangsa ini bukan merupakan bangsa kecil, melainkan bangsa yang besar dan luas.
Narasumber II Indra Gunawan Purba, S.H.,M.H, dosen Tetap Universitas Al Azhar mengatakan bahwa dalam hukum konstitusi dan internasional, konsep kedaulatan terkait dengan suatu pemerintahan yang memiliki kendali penuh urusan dalam negerinya sendiri dalam suatu wilayah atau batas territorial dalam konteks organisasi atau lembaga yang memiliki yurisdiksi hukum sendiri. Generasi muda millenial yang taat pada aturan, cinta pada kearifan lokal dan menjaga seutuhnya keselamatan bangsa dan Negara. dapat mengisi kemerdekaan dengan berjuang dan berprestasi. Generasi muda bangsa ini diberikan kesempatan yang sangat besar untuk terus berkarya. Generasi muda millennial memang sedang akrab terdengar untuk mampu menjaga keutuhan NKRI dan berjiwa sosial untuk sesama.
Akhir dari kegiatan ini, dilaksanakan serah terima cinderamata kepada pemateri dan foto bersama peserta dan panitia kegiatan.