Universitas Al Azhar Melakukan Pelatihan Soft Skill Bersama PT. Indosat, TBK

Universitas Al Azhar melakukan pelatihan soft skill bersama PT. Indosat Ooredoo Area Sumbagut. Pelatihan soft skill mengambil judul Tantangan Dunia Kerja di Era Revolusi 4.0 sebagai dasar mahasiswa dalam mempersiapkan di dunia kerja dan sebagai aktualisasi dari perkuliahan berbasis KKNI. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kepala UPT Layanan Karir dan Kewirausahaan, Head Of Sales Indosat Ooredoo Area Sumbagut, beserta jajaran fungsionaris dan mahasiswa Universitas Al Azhar.

Kepala UPT Layanan Karir dan Kewirausahaan, M. Umar Maya Putra, SE, M.Si sekaligus Host Kegiatan mengucapkan terima kasih kepada semua hadiran yang telah menghadiri acara pelatihan. Acara ini merupakan agenda rutin dari UPT Layanan Karir untuk menciptakan mahasiswa tangguh dan berdaya saing dalam menghadapi permasalahan di dunia kerja sehingga mampu mengantisipasi sejak dini. Konsep KKNI perlu ditinjaklanjuti sebagai dasar untuk meningkatkan kompetensi dan terus mampu mengexplore hobby untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat yang mampu terintegrasi dengan teknologi sehingga peran Indosat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan kesuksesan dari mahasiswa.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sinto, SE, MM dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada PT. Indosat Ooredoo Area Sumbagut dapat berhadir di Universitas Al Azhar. Kedekatan PT. Indosat dan Universitas Al Azhar menjadi suatu keuntungan bagi kedua institusi untuk bisa sama-sama sukses dalam menghadapi era industri 4.0. Pengalaman terbaik PT. Indosat dalam mengelola teknologi selular, dapat menjadi suatu solusi dalam peningkatan pembelajaran seperti kelas e-learning. Update dari teknologi perlu kita ketahui agar bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Head Of Sales Indosat Ooredoo Area Sumbagut, Budiono menyampaikan bahwa mahasiswa perlu mengetahui 3 hal yanng terbentu dari kompetensi yaitu knowledge, skill dan attitude. Kompetensi akan menghadapi suatu sera disrupsi yang merupakan inovasi untuk menggantikan seluruh sistem yang lama dengan cara-cara yang baru. Kita harus berpikir secara positif untuk menghasilkan inovasi yang dinamis di era industri 4.0. Hal ini menuntut, setiap mahasiswa untuk merubah kebiasaan dari comfort zone menjadi fighting zone. Disrupsi memiliki manfaat yaitu penghematan biaya, meningkatkan kualitas, berpotensi menciptakan sistem pembayaran baru, produk lebih mudah dipilih dan segala sesuatu dilaksanakan dengan smart dan akurat.

Lebih Lanjut, beliau menjelaskan ada 7 mindset yang perlu dikembangkan yaitu inisiatif dan kreasi, korporat, social media minded, perencanaan, strategi dan eksekusi, fokus pada perubahan, solusi terhadap permasalahan yang terjadi, memaksimalkan social media. Dengan memperkuat mindset yang baik, milinial khususnya yang saat ini mahasiswa Universitas Al Azhar perlu memiliki semangat menjadi pemimpin dengan karater terbuka dengan pembaruan dari keilmuan. Hal ini perlu menjadi pemikiran bahwa fenomena di dunia kerja untuk melakukan update teknologi, banyaknya phk di perusahaan, melihat pangsa pasar sosial media dan memahami disiplin ilmu berbeda. Disrupsi membutuhkan sikap tangguh untuk mereposisi dari sisi knowledge dan skill.

Akhir dari Acara, Pihak Indosat memberikan produk selular dengan menggunakan teknologi tinggi dan hemat biaya serta melakukan kuis untuk meningkatkan brand image. Kegiatan ini akan terus dilanjutkan di tahun berikutnya untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa di era industri 4.0 di berbagai bidang lainnya.